
Suatu benda pasti mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi pada wujud, warna, atau sifat. Apakah penyebab perubahan itu?
Mengapa sayuran yang dibiarkan berhari-hari akan layu dan mem- busuk? Apa yang terjadi jika paku dibiarkan di udara terbuka? Apa yang terjadi jika roti dibiarkan berminggu-minggu?
Amati dan pikirkan gambar 6.1 berikut!
Amati dan pikirkan sejenak gambar berikut ini. Dapatkah kalian men- duga atau memperkirakan bagaimana terjadinya perubahan pada benda-benda tersebut?

A. Berbagai Perubahan Benda
Mengapa sayuran yang dibiarkan berhari-hari akan layu dan mem- busuk? Apa yang terjadi jika paku dibiarkan di udara terbuka? Apa yang terjadi jika roti dibiarkan berminggu-minggu?
Amati dan pikirkan gambar 6.1 berikut!
Amati dan pikirkan sejenak gambar berikut ini. Dapatkah kalian men- duga atau memperkirakan bagaimana terjadinya perubahan pada benda-benda tersebut?

A. Berbagai Perubahan Benda
Benda dapat mengalami perubahan akibat pelapukan, perkaratan, atau
pembusukan. Benda-benda apa saja yang mengalami pelapukan, per-
karatan, atau pembusukan?
1. Pelapukan kayu
Perabotan kayu yang telah digunakan bertahun-tahun, lama-kelamaan akan lapuk dan keropos. Bagaimana pelapukan kayu terjadi? Pelapukan kayu terjadi karena adanya pergantian suhu yang berlangsung terus me- nerus. Suhu panas dan dingin menyebabkan permukaan kayu tidak licin, kayu menjadi empuk, dan keropos.
Kayu yang terkena air akan mempunyai kelembapan tinggi. Kayu itu menjadi cepat lapuk karena kayu itu juga akan menjadi tempat hidup jamur.
Pelapukan kayu juga disebabkan oleh rayap atau serangga bubuk kayu. Hewan-hewan tersebut memakan batang kayu sampai akhirnya keropos dan lapuk. Bagaimana hewan tersebut dapat menggerogoti kayu? Mereka mempunyai enzim pencernaan yang membantu mencerna kayu.
Lihatlah gambar 6.2! Apa yang terjadi jika kayu-kayu penyangga rumah kita lapuk? Ya, benar sekali, lama-kelamaan rumah akan roboh. Kayu yang lapuk dan berongga ten- tu tidak akan kuat menyangga ru- mah.
Bagaimana cara mencegah pe- lapukan? Pelapukan kayu dapat di- kurangi dengan melakukan bebe- rapa hal berikut.1. Pelapukan kayu
Perabotan kayu yang telah digunakan bertahun-tahun, lama-kelamaan akan lapuk dan keropos. Bagaimana pelapukan kayu terjadi? Pelapukan kayu terjadi karena adanya pergantian suhu yang berlangsung terus me- nerus. Suhu panas dan dingin menyebabkan permukaan kayu tidak licin, kayu menjadi empuk, dan keropos.
Kayu yang terkena air akan mempunyai kelembapan tinggi. Kayu itu menjadi cepat lapuk karena kayu itu juga akan menjadi tempat hidup jamur.
Pelapukan kayu juga disebabkan oleh rayap atau serangga bubuk kayu. Hewan-hewan tersebut memakan batang kayu sampai akhirnya keropos dan lapuk. Bagaimana hewan tersebut dapat menggerogoti kayu? Mereka mempunyai enzim pencernaan yang membantu mencerna kayu.
Lihatlah gambar 6.2! Apa yang terjadi jika kayu-kayu penyangga rumah kita lapuk? Ya, benar sekali, lama-kelamaan rumah akan roboh. Kayu yang lapuk dan berongga ten- tu tidak akan kuat menyangga ru- mah.
1. Kayu dan perabotan kayu diberi meni kayu untuk mematikan bibit-bibit rayap.
2. Kayu dan perabotan kayu dicat untuk memperkecil penyerap- an air dari luar.

3. Kayu dikeringkan untuk mengurangi kandungan air di dalamnya.
4. Kayu atau perabotan dari kayu jangan diletakkan di tempat berudara lembap. Udara lembap banyak mengandung air.
2. Perkaratan logam
Perhatikan pagar besi yang ada di rumah atau di sekolahmu! Pada
bagian tertentu terdapat bercak-bercak kuning kecoklatan atau
kehitaman. Selain warnanya demikian, mungkin juga telah aus atau
berlubang-lubang. Bagian itulah yang disebut karat.4. Kayu atau perabotan dari kayu jangan diletakkan di tempat berudara lembap. Udara lembap banyak mengandung air.
2. Perkaratan logam
Lihatlah gambar 6.3! Apa sebenar- nya yang menyebabkan perkaratan logam? Karat pada logam terjadi kare- na reaksi kimia, antara logam (misal- nya besi) dengan udara (oksigen atau O ). Reaksi tersebut dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi tersebut membentuk besi oksida (karat).

Oksigen banyak terdapat di dalam air. Oleh karena itu, reaksi oksidasi banyak terjadi di udara lembap yang banyak mengandung air. Selain di permukaan, karat juga dapat terjadi pada bagian dalam. Mengapa? Karena, oksigen dari udara dapat menembus lapisan dalam logam. Akibat- nya besi akan menjadi berkarat dan keropos.
Perkaratan pada besi dapat dicegah dengan cara menutupi permukaan besi dengan cat atau dengan pelumas. Lapisan cat akan menghalangi sentuhan langsung antara besi pagar dengan oksigen di udara.
Pernahkah kamu mendengar tentang tetanus? Tetanus adalah penyakit yang terjadi karena infeksi yang diakibatkan oleh karat besi. Jika sese- orang menginjak paku besi yang sudah berkarat, zat racun pada karat pa- ku dapat menimbulkan kejang-kejang. Apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, jika seseorang tertusuk paku ber- karat, harus segera dibawa ke dokter. Orang itu harus segera mendapat suntikan anti tetanus.
Apa tindakanmu jika melihat banyak paku berkarat berserakan? Tentu kamu akan menyingkirkan atau menguburkannya, bukan? Jika kamu melakukan hal ini, berarti kamu sudah bertindak benar. Kamu telah ber- peran menyelamatkan orang lain dari musibah.
3. Pembusukan makanan
Makanan yang sudah basi jangan dimakan! Tentu kamu pernah men- dengar anjuran seperti itu, bukan? Basi artinya berbau tidak sedap atau berasa masam. Basi merupakan salah satu tahap awal dalam proses pem- busukan.
Coba kamu perhatikan gambar 6.4! Apa yang menyebabkan roti dan buah pir itu berjamur dan membusuk? Ya, penyebabnya adalah mikroba atau bakteri yang hidup di air dan di udara. Makanan yang dibiarkan di tempat terbuka, dalam waktu cukup lama akan cepat membusuk. Makanan yang mengandung air juga lebih cepat membusuk daripada yang kering.

Mengapa pepaya, jambu, dan belimbing lebih cepat busuk dibanding- kan semangka dan jeruk bali? Buah-buahan yang berair, berdaging, dan berkulit tipis lebih cepat membusuk. Kulitnya yang tipis dan kondisinya yang berair menjadikan bakteri mudah berkembang biak di sana.
Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada makanan kita dapat melakukan beberapa cara berikut:
1. Mengeringkan makanan. Hal ini agar makanan hanya mengandung sedikit air. Dengan demikian mikroba atau bakteri tidak dapat hidup.
2. Menyimpan makanan dalam kulkas bertujuan agar mikroba atau bakteri tidak dapat berkembang biak.
3. Mengasinkan makanan atau membuatnya menjadi manisan. Garam dan gula pada makanan dapat membunuh mikroba atau bakteri, se- hingga makanan menjadi lebih awet.
4. Memberi bahan pengawet. Bertujuan untuk membunuh mikroba atau bakteri.
5. Disinari dengan zat radioaktif. Pengawetan dengan cara ini belum banyak digunakan karena efek sampingnya dapat merugikan kesehatan manusia.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Benda
Dari uraian di atas, tentu dapat kamu ketahui berbagai hal yang mem- pengaruhi perubahan benda, bukan? Pelapukan, perkaratan, dan pem- busukan benda tersebut disebabkan oleh hal berikut.
a. Suhu yang selalu berubah terus- menerus setiap saat.
b. Kelembapan menyebabkan benda mengalami perubahan setiap saat.
Di daerah berair umumnya tingkat kelembapan lebih tinggi.
c. Kuman dan mikroba. Kuman dan mikroba dapat dengan mudah me- nempel pada makanan, buah, dan sayur. Kondisi suhu dan kelembapan yang mendukung akan mempercepat pertumbuhan kuman dan mikro- ba.
d. Serangga umumnya membantu pelapukan. Rayap memakan kayu, kertas, dan sebagainya. Serangga tertentu membawa bibit kuman yang membantu pembusukan.
e. Kadar garam. Tahukah kamu benda-benda yang terbuat dari logam akan cepat berkarat di daerah yang kadar garamnya tinggi? Ya, air garam akan mempercepat perkaratan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar