Senin, 31 Maret 2014

Terjadinya Kota Magelang-Legenda Jawa Tengah ( Cerita Rakyat Nusantara )



Dahulu kala Kerajaan Pajang dengan rajanya bernama Sultan Hadiwijaya. Sedang Kadipaten Jipang dipimpin olah Arya Penangsang. Kedua tokoh tersebut saling berselisih. Arya Penangsang dikenal sebagai orang yang sombong, karena keampuhannya.
Perselisihan kedua tokoh tersebut mengakibatkan perang sehingga banyak korban berjatuhan dari kedua daerah.
Saat pertempuran itu terjadi, Hadiwijaya memberi kepercayaan kepada Danang Sutawijaya sebagai panglima perang. Danang Sutawijaya adalah anak angkat Sultan Hadiwijaya. Danang sebagai senopati perang didampingi oleh Ki Gede Pemanahan.
Dengan semangat yang tinggi dan bekal senjata tombak Kyai Pleret, mereka berdua pergi melaksanakan perintah Sultan Hadiwijaya ke medan perang. Mereka beserta rombongan agar selamat dalam medan perang, dianjurkan tidak melalui sungai atau menyeberangi sungai. Karena kelemahan mereka terdapat pada air atau sungai, yang dapat mengakibatkan kekalahan.
Ketika peperangan terjadi, Arya Penangsang tewas oleh Danang Sutawijaya dengan tombak Kyai Pleret. Dengan tewasnya Arya Penangsang anak buahnya menjadi kalang kabut. Maka menanglah pihak Danang Sutawijaya.
Sutawijaya didampingi Ki Gede Pemanahan beserta seluruh pasukannya kembali ke Pajang dengan membawa kemenangan.
Gembiralah hati Sultan Hadiwijaya mendengar laporan kemenangan dari Sutawijaya.
Sebagai balas jasa, atas keberhasilan Sutawijaya, maka Sultan menghadiahkan tanah di daerah hutan Mentoak kepada mereka berdua.
Sejak saat itu Sutawijaya dan Ki Gede Pemanahan mulai mengubah hutan Mentoak dan membangunnya menjadi sebuah kerajaan. Maka berdirilah kerajaan Mataram. Dengan rajanya Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.
Kerajaan Mataran di bawah pemerintahan Panembahan Senopati menjadi sebuah kerajaan besar yang mempunyai pengaruh luas.
Kemudian muncullah niat Panembahan Senopati untuk memperluas wilayah kerajaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Panembahan Senopati minta pendapat kepada Ki Gede Pemanahan. Nasihat yang diberikan Ki Gede Pemanahan yaitu memperkuat bala tentaranya sehingga dapat digerakkan untuk menaklukkan wilayah bagian lain.
Langkah pertama yang ditempuh yaitu membuka daerah membuka daerah hutan di Kedu. Konon Hutan Kedu tersebut masih merupakan semak belukar yang masih angker. Karena tempat tersebut tidak pernah dikunjungi manusia.
Menurut kepercayaan masyarakat setemppat, Hutan Kedu itu merupakan kerajaan Jin dengan rajanya bernama Jin Sepanjang.
Untuk menghadapi segala kemungkinan, maka ditunjuknya Pangeran Purbaya sebagai Senopati perang.
Hari yang ditentukan telah tiba untuk membuka hutan Kedu. Pangeran Purbaya beserta rombongan dengan membawa pusaka kerajaan Mataram, untuk membuka hutan Kedu.
Tatkala hutan Kedu mulai dibuka, dan masuklah bala tentara Mataram untuk mengobrak-abrik hutan tersebut murkalah raja Jin Sepanjang. Raja Jin Sepanjang memerintahkan pasukannya untuk menggempur bala tentara pimpinan Pangeran Purbaya.
Maka terjadilah pertempuran hebat antara pasukan kerajaan Mataram melawan pasukan kerajaan Jin. Akhirnya bala tentara Jin terpukul mundur. Raja Jin Sepanjang melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan Mataram.
Desa hutan Kedu yang sudah dapat dikuasai olah pasukan Mataram, sebagai desa yang indah pemandangannya, subur tanhnya, dan damai penduduknya.
Dalam desa tersebut hiduplah seorang petani bernama Kyai Keramat dan istrinya bernama Nyai Bogem. Sedangkan anaknya bernama Rara Rambat. Rara Rambat sebagai seorang gadis yang rupawan. Mereka bertiga hidup tenteram di desa tersebut.
Pada suatu hari Rara Rambat dan pengasuhnya mencari dedaunan dan berbagai bunga di sepanjang jalan hutan, untuk dijadikan obat-obatan. Karena asyiknya, mereka ttak menyadari bajwa di hadapannya telah berdiri seorang pemuda tampan. Rara Rambat dan pengasuhnya terkejut, bahwa di depannya ada seorang pemuda. Jejaka itu pendamping Pangeran Purbaya. Ia tertinggal oleh pasukan bala tentara Mataram tatkala menyerang bala tentara jin.
Terjadilah dialog antara kedua remaja tersebut. Bertanyalah jejaka tersebut: “Siapakah engkau ini berdua di dalam hutan?” Jawab Rara Rambat: “Aku adalah Rara Rambat, rumahku ada di dalam hutan ini.” Berkatalah jejaka tersebut: “Aku adalah Raden Kuing, anggota pasukan bala tentara Mataram.” Semenjak percakapan itu, Raden Kuning terpikat oleh kecantikan Rara Rambat. Kemudian diungkapkannya isi hati Raden Kuning kepada Rara Rambat. Mendengar ucapan Raden Kuning, malu hati Rara Rambat.
Larilah Rara Rambat menuju rumahnya. Peristiwa tersebut diceritakan kepada orang tuanya yaitu Kyai Keramat dan Nyai Bogem. Kedua orang tuanya gembira sekali mendengar kejadian yang diceritakan anaknya.
Melihat Rara Rambat lari meninggalkannya, Raden Kuning mengikuti dari belakang. Sampailah Raden Kuning di rumah orang tua Rara Rambat.
Waktu bertemu dengan orang tua Rara Rambat, mereka saling memperkenalkan diri. Tak lama kemudian, Raden Kuning meyatakan maksudnya untuk meminang Rara Rambar. Orang tua Rara Rambat senang sekali mendengar maksud Raden Kuning untuk meminang anaknya. Mereka sangat gembira akan mempunyai menantu seorang pangeran dari Kerajaan Mataram.
Materi Pembelajaran :

Suatu benda pasti mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi pada wujud,  warna, atau  sifat.  Apakah penyebab perubahan itu?
Mengapa sayuran yang  dibiarkan berhari-hari akan  layu  dan  mem- busuk?  Apa  yang terjadi jika paku  dibiarkan di udara terbuka? Apa  yang terjadi  jika roti  dibiarkan berminggu-minggu?
Amati  dan  pikirkan  gambar  6.1  berikut!
Amati dan  pikirkan  sejenak gambar berikut ini. Dapatkah kalian men- duga  atau  memperkirakan bagaimana terjadinya perubahan pada benda-benda  tersebut?

A. Berbagai Perubahan Benda
 Benda dapat mengalami perubahan akibat pelapukan, perkaratan, atau pembusukan. Benda-benda apa  saja  yang  mengalami pelapukan, per- karatan,  atau  pembusukan?
1. Pelapukan kayu
Perabotan kayu yang telah  digunakan bertahun-tahun, lama-kelamaan akan  lapuk  dan  keropos. Bagaimana pelapukan kayu  terjadi? Pelapukan kayu  terjadi karena adanya pergantian suhu yang berlangsung  terus me- nerus. Suhu panas dan  dingin menyebabkan permukaan kayu  tidak  licin, kayu  menjadi empuk, dan keropos.
Kayu yang terkena air akan  mempunyai kelembapan tinggi.  Kayu  itu menjadi cepat lapuk karena kayu itu juga akan menjadi tempat hidup jamur.
Pelapukan kayu juga disebabkan oleh rayap atau serangga bubuk kayu. Hewan-hewan tersebut memakan batang kayu  sampai akhirnya keropos dan lapuk.  Bagaimana hewan tersebut dapat menggerogoti kayu?  Mereka mempunyai enzim  pencernaan yang membantu mencerna kayu.
Lihatlah  gambar  6.2! Apa yang terjadi  jika kayu-kayu penyangga rumah kita lapuk?  Ya,  benar sekali, lama-kelamaan rumah akan  roboh. Kayu yang lapuk dan  berongga ten- tu  tidak  akan  kuat  menyangga ru- mah.
Bagaimana cara  mencegah pe- lapukan? Pelapukan kayu  dapat di- kurangi dengan melakukan bebe- rapa  hal  berikut.
1.    Kayu dan perabotan kayu diberi meni   kayu  untuk  mematikan bibit-bibit rayap.
2.    Kayu dan  perabotan kayu  dicat untuk  memperkecil penyerap- an air dari  luar.


 3.     Kayu  dikeringkan untuk  mengurangi kandungan air di dalamnya.
4.    Kayu atau  perabotan dari  kayu  jangan diletakkan di tempat berudara lembap. Udara lembap banyak mengandung  air.
2. Perkaratan logam
Perhatikan pagar besi  yang  ada  di rumah atau  di sekolahmu! Pada bagian tertentu terdapat bercak-bercak kuning kecoklatan atau  kehitaman. Selain warnanya demikian, mungkin juga telah  aus atau  berlubang-lubang. Bagian  itulah  yang disebut karat.
Lihatlah gambar  6.3! Apa sebenar- nya yang  menyebabkan perkaratan logam? Karat  pada logam terjadi kare- na  reaksi  kimia,  antara logam  (misal- nya  besi) dengan udara (oksigen atau  O ).  Reaksi  tersebut dinamakan reaksi oksidasi.  Reaksi  tersebut membentuk besi  oksida (karat).


Oksigen banyak terdapat di dalam air. Oleh  karena itu, reaksi  oksidasi banyak  terjadi di udara lembap yang banyak mengandung air.  Selain di permukaan, karat  juga  dapat terjadi   pada   bagian dalam. Mengapa? Karena, oksigen dari udara dapat menembus lapisan dalam logam. Akibat- nya  besi  akan menjadi berkarat dan  keropos.
Perkaratan pada besi dapat dicegah dengan cara menutupi permukaan besi  dengan cat  atau  dengan pelumas. Lapisan  cat  akan  menghalangi sentuhan  langsung antara besi  pagar dengan oksigen di udara.
Pernahkah kamu mendengar tentang tetanus? Tetanus adalah penyakit yang  terjadi  karena infeksi  yang  diakibatkan oleh  karat  besi.  Jika  sese- orang menginjak paku  besi  yang sudah berkarat, zat racun pada karat  pa- ku dapat menimbulkan kejang-kejang. Apabila tidak  segera diatasi dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, jika seseorang tertusuk paku  ber- karat,  harus segera dibawa ke dokter. Orang itu harus segera mendapat suntikan anti  tetanus.
Apa tindakanmu jika melihat banyak paku  berkarat berserakan? Tentu kamu  akan  menyingkirkan atau  menguburkannya,  bukan? Jika  kamu  melakukan  hal  ini, berarti kamu  sudah bertindak benar. Kamu  telah  ber- peran  menyelamatkan orang lain  dari  musibah.
3. Pembusukan makanan
Makanan yang sudah basi  jangan dimakan! Tentu kamu  pernah men- dengar anjuran seperti itu,  bukan? Basi  artinya berbau tidak  sedap atau berasa masam. Basi merupakan salah satu tahap awal dalam proses pem- busukan.
Coba  kamu  perhatikan gambar  6.4! Apa  yang menyebabkan roti dan  buah pir itu berjamur dan  membusuk? Ya, penyebabnya adalah mikroba atau  bakteri  yang hidup di air dan  di udara. Makanan yang dibiarkan di tempat terbuka, dalam waktu  cukup lama akan cepat membusuk. Makanan yang mengandung air juga  lebih  cepat membusuk daripada yang kering.

Mengapa pepaya, jambu, dan  belimbing lebih  cepat busuk dibanding- kan  semangka dan  jeruk  bali?  Buah-buahan yang berair, berdaging, dan  berkulit  tipis  lebih  cepat membusuk. Kulitnya  yang tipis  dan  kondisinya yang berair menjadikan bakteri mudah berkembang biak  di sana.
Untuk  mencegah terjadinya pembusukan pada  makanan kita dapat melakukan beberapa cara  berikut:
1.    Mengeringkan makanan. Hal ini agar  makanan hanya mengandung sedikit air. Dengan demikian mikroba atau  bakteri tidak  dapat hidup.
2.    Menyimpan makanan dalam  kulkas  bertujuan agar  mikroba atau  bakteri  tidak  dapat berkembang biak.
3.    Mengasinkan makanan atau  membuatnya menjadi manisan. Garam dan  gula  pada makanan dapat membunuh mikroba atau  bakteri, se- hingga  makanan menjadi lebih  awet.
4.    Memberi bahan pengawet. Bertujuan untuk  membunuh mikroba atau bakteri.
5.    Disinari  dengan zat  radioaktif. Pengawetan  dengan cara  ini belum banyak digunakan karena efek sampingnya dapat merugikan kesehatan manusia.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Benda
Dari uraian di atas, tentu dapat kamu  ketahui berbagai hal yang mem- pengaruhi perubahan benda, bukan? Pelapukan, perkaratan, dan  pem- busukan benda tersebut disebabkan oleh  hal  berikut.
a.    Suhu yang selalu berubah terus- menerus setiap saat.
b.    Kelembapan menyebabkan benda mengalami perubahan setiap saat.
Di daerah berair umumnya tingkat kelembapan lebih  tinggi.
c.    Kuman dan  mikroba. Kuman dan  mikroba dapat dengan mudah me- nempel pada makanan, buah, dan sayur. Kondisi suhu dan kelembapan yang mendukung akan mempercepat pertumbuhan kuman dan  mikro- ba.
d.    Serangga umumnya membantu pelapukan. Rayap  memakan kayu, kertas, dan sebagainya. Serangga tertentu membawa bibit kuman yang membantu  pembusukan.
e.    Kadar  garam. Tahukah kamu  benda-benda yang terbuat dari  logam akan  cepat berkarat di daerah yang  kadar  garamnya tinggi?  Ya, air garam  akan  mempercepat perkaratan.
f.    Keasaman. Proses perkaratan besi  akan  berlangsung lebih  cepat pada daerah yang tingkat keasamannya tinggi.  Daerah manakah itu? Yaitu daerah yang tingkat pencemaran udaranya tinggi.  Misalnya, kota-kota besar seperti Jakarta.

Senin, 17 Maret 2014

Rotasi Bumi


gerakan bumi pada porosnya. Poros adalah sumbu bumi . Sumbu itu hanya bersifat khayal. Bumi berputar searah jarum jam yaitu dari barat ke timur.
 
Beberapa akibat rotasi bumi
1.Bumi mengalami pergantian siang dan malam 
 Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Ketika berputar, bagian-bagian bumi yang menghadap ke cahaya matahari mengalami siang dan bagian sebaliknya akan mengalami malam. Siang dan malam akan terus berganti selama bumi masih berputar

2.matahari seolah olah terbit dari timur dan terbenam di barat
Akibat gerak rotasi bumi dari barat ke timur maka matahari terlihat bergerak terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pada keadaan sebenarya  matahari tidak bergeser. Gerakan matahari tersebut dinamakan gerak semu harian matahari.

3. Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu
Secara terperinci Indonesia memiliki 3 daerah waktu: waktu Indonesia bagian Barat(WIB),Waktu Indonesia bagian Tengah(WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur(WIT).

4.Terjadinya gerakan udara(angin)

Saat berotasi, bagian-badian bumi yang mendapatkan penyinaran matahari tentu bergantian,bukan? Nah, penyinaran matahari pada bagian permukaan bumi tertentu mengakibatkan pergantian suhu pada siang maupun malam hari.